Saturday, January 3, 2015

BBM Turun Rp. 900, Tetap Saja Naik

BBM Turun Rp. 900, Tetap Saja Naik


BBM Turun Rp. 900, Tetap Saja Naik - Hallo sobat,bagaimana liburan tahun baru ini? semoga menyenangkan ya. Hmm.. Ok, untuk sekedar mengisi liburan tahun baru ini, sesuai judul diatas saya akan membahas tentang kenaikan harga BBM (BlackBerry Messagers) (Bahan Bakar Minyak).

Jarang-jarang nih saya nulis artikel tentang selut beluk dunia ekonomi dan politik karena latar belakang saya bukan anak IPS tapi anak IPA yang terbiasa utak-atik tentang angka.

Kenapa saya membahas tentang BBM, soalnya saya sempat kaget ketika mau beli BBM jenis premium (bensin) di penjual eceran. Ketika itu saya memberi uang Rp. 10.000 dan bersiap untuk pergi, tiba-tiba si penjual itu memanggil saya katanya ada uang kembaliannya Rp. 1000.

Nah, disitu saya sempat bertanya-tanya kepada si penjual. Bukankah bensin eceran harganya 10.000, tapi kenapa kok ada uang kembaliannya ya. Si penjual itu akhirnya memberi tahu saya bahwa harga BBM sekarang diturunkan. Loh bukankah harganya baru dinaikan? kenapa sekarang diturunkan?.

Kembali lagi ke masalah BBM. Setelah mengetahui info dari si penjual tadi, saya mencari info di media televisi dan ternyata benar akhir-akhir ini pemerintah secara resmi menurunkan harga BBM yang sebelumnya Rp. 8.500/liter menjadi Rp. 7.600/liter. Itu harga normalnya sob, kalau di daerah saya harga eceran sebelumnya Rp. 10.000/liter sekarang menjadi Rp. 9.000/liter. Kalau harga di daerahmu mungkin berbeda tetapi tidak beda jauh dengan harga di daerahku.

Namun di media televisi tidak dijelaskan secara rinci apa penyebab diturunkannya harga BBM ini. Lalu saya browsing di internet. Dan akhirnya ketemu alasan kenapa BBM diturunkan padahal sebelumnya dinaikkan.

Saya kutip dari teropongsenayan.com bahwa alasan pemerintah menurunkan harga BBM cukup simpel yaitu SALAH HITUNG. Emangnya salah hitung itu tidak boleh ya? Ya boleh-boleh saja sih, tetapi pemerintah itu kan dihuni oleh pejabat-pejabat proffesional dan sudah malang melintang di dunia ekonomi dan politik, dan juga mempunyai jam terbang yang bagus. Tentunya tidak lumrah kalau pemerintah itu salah hitung apalagi menyangkut masalah BBM yang selalu menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

Sebenarnya masih banyak versi-versi yang menyebutkan alasan pemerintah menurunkan harga BBM ini. Tetapi walaupun turun Rp. 900, tetap saja harga barang-barang dan kebutuhan pokok tinggi harganya. Contohnya saja harga lombok khususnya di daerahku yang sebelumya Rp. 35.000/Kg naik Rp. 50.000/Kg akibat dampak dari kenaikan harga BBM ini.

 Kita berdo'a saja semog setelah turunya harga BBM ini semua harga barang-barang dan kebutuhan pokok juga cepat ikut turun.

1 komentar so far

Tinggalkan komentar anda disini
EmoticonEmoticon